Bibit aren sudah bisa ditanam ke lapangan sejak berumur 8 bulan, tingginya 30-40 cm, daunnya dua atau tiga helai. Sebenarnya ini adalah usia tanam yang terbaik, karena proses adaptasi lebih mudah dan bibit jarang yang stress. Proses penanaman juga jauh lebih mudah, karena bobot bibit lebih ringan.
Umur maksimal adalah 15 bulan atau setahun tiga bulan. Jika lebih dari itu, persentase kematian agak banyak, mungkin karena tingkat stress yang tinggi akibat banyaknya akar yang terpotong saat bibit diangkat dari penangkaran. Kecuali tentunya Anda bisa menyiramnya setiap sore dengan jumlah air siraman yang cukup.
Jual bibit aren umur 5 bulan, harga rp.3.000/polibag, tinggi 20-25 cm. Daun satu helai. Polibag ukuran 12x17 cm. Berat sekitar 500 grams. Saat dikirim, tanah dikurangi dan polibag diganti dengan polibag mini. Berat sesudah salin polibag 150 grams.
Bibit aren umur 8 bulan, harga rp.4.000/polibag, ukuran polibag 12 x 17 cm. Berat sekitar 600 grams.
Tinggi 30-40 cm. Berat sesudah salin polibag 200 grams.
Bibit aren umur setahun, harga rp.6.000/polibag, ukuran polibag 15 x 21 cm. Berat sekitar 2 kg. Tinggi 60-70 cm. Tidak bisa salin polibag, akar sudah terlalu banyak. Untuk bibit yg sudah besar ini, pembeli silahkan datang langsung dan angkut sendiri.
Bibit aren umur 15 bulan, harga rp.12.500/polibag. Polibag ukuran 25x30 cm. Berat sekitar 7 kg.
Tinggi 100 cm up.
Lokasi di Desa Petatal, Lima Puluh, Batu Bara, Sumut.
Jalan Lintas Medan-Kisaran km.129, depan Puskesmas Petatal, dekat SPBU Petatal- Batu Bara.
HP 0813 7000 8997, dengan Muhammad Isnaini alias Bang Pilot.
Bisa dikirim hanya ke Pulau Sumatera dan Pulau Jawa daratan.
Datang langsung lebih disukai.
Harga nett, berlaku umum dan tidak termasuk ongkir.
Senin, 19 Oktober 2015
Sabtu, 15 Agustus 2015
Pemberitahuan
Mulai tanggal 16 - 8 - 2015 s.d tanggal 30 - 8 - 2015, admin blog ini
(Bang Pilot) akan berada di daerah yang sulit sinyal seluler. Jika ada
yang penting, silahkan sms ke nomor hp. 0813 7000 8997 pada pukul 20.00
WIB.
Salam tani sukses mandiri!
Salam tani sukses mandiri!
Kamis, 09 Juli 2015
Analisa Hasil Usaha Bertanam Aren Satu Hektar
Analisa Hasil Usaha Menanam Aren Satu Hektar
Modal : Bibit 350 batang x Rp.5.000 = Rp.1.750.000.
Pembersihan lahan : borongan Rp.1.000.000.
Upah tanam dan sisip : 350 x Rp.3.000 = Rp.1.050.000.
Dolomit : 333 kg x Rp.600 = Rp.166.500.
Pupuk kandang : 1 ton Rp.600.000.
Angkut bibit, dolomit dan pukan ke lahan Rp.250.000.
Pupuk NPK Phonska 150 kg x 15 tahun x Rp.2.300 = Rp.5.175.000.
Pengendalian gulma 15 tahun x Rp.650.000 = Rp.9.750.000.
Hama dan penyakit dianggap tidak ada, karena memang nyaris tidak ada.
Biaya lain-lain Rp.2.000.000.
Jumlah : Rp.21.741.500.
Tanah dianggap milik sendiri.
Hasil :
Dijual buah kolang-kaling mentah Rp.25.000/tandan x 333 x 5 tandan sepohon = Rp.41.625.000.
Pembeli mengambil/memanjat sendiri
Dijual ijuk Rp.10.000/kg x 2 kg x 333 pohon = Rp.6.660.000.
Pembeli mengambil/memanjat sendiri.
Dijual gula aren dari hasil menyadap 111 batang aren setiap harinya (aren menyadapnya bergantian karena tandannya keluar bergantian) = 111 kg x Rp.20.000 = Rp.2.220.000.
Upah sadap dan memasak nira plus kayu bakar = 50 persen dari hasil gula (bagi dua/cara tradisional di daerah kami), sisa Rp.1.110.000/hari.
Rp.1.110.000 x 30 hari x 12 bulan x 8 tahun (aren dalam) = Rp.3.196.800.000.
Dijual batang aren tua 333 batang x Rp.50.000 = Rp.16.650.000.
Jumlah hasil : Rp.3.261.735.000 (terbilang tiga miliar dua ratus enam puluh satu juta tujuh ratus tiga puluh lima ribu rupiah).
Hasil bersih selama 16 tahun Rp.3.261.735.000 – Rp.21.471.500 = Rp.3.240.263.500.
Hasil perhari sejak mulai menanam hingga peremajaan = Rp.3.240.263.500 : 16 tahun : 12 bulan : 30 hari = Rp.562.000 (dibulatkan).
Demikianlah analisa hasil usaha bertanam aren satu hektar ini dibuat dengan asumsi terendah, yakni dianggap jumlah produksi nira adalah hanya 7-8 liter nira/pohon/hari sadap, dimana dari nira sebanyak itu akan dihasilkan 1 kg gula aren. Jika hasil akhir adalah gula semut, maka hasil akan lebih banyak lagi, karena harga gula semut lebih mahal.
(kalo cerita tuak, sopi, topi miring de el el, ane gak ikutan ya gan, soalnya ane minumnya cuman wedank kopi plus singkong gajah goreng).
Angka-angka di atas bukanlah sebuah kepastian, namun kiranya cukup untuk menjadi gambaran umum hasil budidaya aren di Indonesia.
Sekian dan terima kasih.
Aslinya, masa tunggu sampai berproduksi tanaman aren adalah 7-8 tahun, masa produksi aren adalah 7-8 tahun juga. Pohon aren akan mati otomatis pada umur 14-16 tahun.
Jika membutuhkan bibitnya, silahkan hubungi HP 0813 7000 8997 dengan Muhammad Isnaini alias Bang Pilot.
Label:
aren,
aren genjah,
aren varietas dalam,
bibit,
bibit aren murah,
dalam,
di sumatera utara,
enau,
genjah,
jual bibit aren,
jual bibit aren di sumatera
Minggu, 14 Juni 2015
Jual Bibit Aren Di Sumatera Utara
Bibit aren umur 10 bulan, daun 2-3 pelepah, tinggi 30-40 cm, harga Rp.4.000/polibag.
Bibit aren umur 6 bulan, daun 1 pelepah, tinggi 20-25 cm, harga Rp.2.500/polibag.
Polibag ukuran 12x17 cm. Berat 500 gram.
Jenis genjah dan dalam (pilihan jenis oleh pembeli).
Bisa dikirim ke Pulau Sumatera Daratan dan Pulau Jawa Daratan, via bus/kargo darat.
Ongkir ditanggung pembeli.
Pembeli bisa datang langsung.
Jika minta dikirim, pembayaran di depan via transfer antar rekening bank.
Lokasi di Jalan Lintas Medan-Kisaran KM129, depan Puskesmas, dekat SPBU Petatal, Batu Bara, Sumut.
( 10 km ke arah kota Kisaran dari Kota Lima Puluh).
HP.0813 7000 8997.
Dengan Muhammad Isnaini alias Bang Pilot.
Rabu, 29 April 2015
Aren Itu Hermaprodit!
Aren (arenga pinnata merr) termasuk tumbuhan berumah dua, atau hermaprodit alias banci, aka bencong.
Jadi, tidak ada istilah aren jantan atau aren betina, seperti beberapa tumbuhan lainnya.
Aren mula-mula tumbuh vegetatif, yakni tumbuh akar, batang dan daun.
Setelah ia merasa dirinya cukup dewasa, sekitar umur 7 tahun, maka aren akan mulai tumbuh generatif. Keluarlah tandan betina, berisi buah, yang biasa dibikin kolang-kaling. Keluarnya tandan betina itu dari celah pelepah paling atas.Lalu keluar tandan betina kedua, dari celah pelepah paling atas kedua. Begitulah seterusnya, makin lama makin ke bawah. Jumlah tandan buah betina ini antara 3-6 tandan dan tenggat waktunya cukup rapat.
Sejak keluarnya tandan betina pertama, aren berhenti total tumbuh vegetatif. Artinya, aren tidak bertambah tinggi lagi, juga tidak keluar daun baru lagi. Karenanya, jangan sembarangan memotong pelepah daun aren. Minimal 12 pelepah harus tersisa dalam satu pohon.
Setelah habis tandan betina, lalu keluarlah tandan jantan. Isinya adalah bunga, sebesar buah melinjo yang besar. Warnanya hijau ungu. Jika pecah akan mengeluarkan serbuk sari yang sangat banyak, berwarna kuning kunyit.
Tandan jantan inilah yang biasa disadap orang untuk diambil niranya. Nira aren lalu diolah menjadi gula aren, gula semut, gula meja cair, minuman segar dingin (jus nira), alkohol, ethanol atau pun methanol.
Membudidayakan aren tidak mengenal istilah gagal, karena setiap pohon aren pada waktunya akan mengeluarkan tandan betina dan tandan jantan.
Jadi, tidak ada istilah aren jantan atau aren betina, seperti beberapa tumbuhan lainnya.
Aren mula-mula tumbuh vegetatif, yakni tumbuh akar, batang dan daun.
Setelah ia merasa dirinya cukup dewasa, sekitar umur 7 tahun, maka aren akan mulai tumbuh generatif. Keluarlah tandan betina, berisi buah, yang biasa dibikin kolang-kaling. Keluarnya tandan betina itu dari celah pelepah paling atas.Lalu keluar tandan betina kedua, dari celah pelepah paling atas kedua. Begitulah seterusnya, makin lama makin ke bawah. Jumlah tandan buah betina ini antara 3-6 tandan dan tenggat waktunya cukup rapat.
Sejak keluarnya tandan betina pertama, aren berhenti total tumbuh vegetatif. Artinya, aren tidak bertambah tinggi lagi, juga tidak keluar daun baru lagi. Karenanya, jangan sembarangan memotong pelepah daun aren. Minimal 12 pelepah harus tersisa dalam satu pohon.
Setelah habis tandan betina, lalu keluarlah tandan jantan. Isinya adalah bunga, sebesar buah melinjo yang besar. Warnanya hijau ungu. Jika pecah akan mengeluarkan serbuk sari yang sangat banyak, berwarna kuning kunyit.
Tandan jantan inilah yang biasa disadap orang untuk diambil niranya. Nira aren lalu diolah menjadi gula aren, gula semut, gula meja cair, minuman segar dingin (jus nira), alkohol, ethanol atau pun methanol.
Membudidayakan aren tidak mengenal istilah gagal, karena setiap pohon aren pada waktunya akan mengeluarkan tandan betina dan tandan jantan.
Selasa, 28 April 2015
Keuntungan Menanam Aren
Pagi itu penulis datang ke rumah Bahtiar Sinaga, seorang penyadap aren. Namun Bang Naga belum pulang dari menyadap. Yang ada cuma istrinya. Sedang memasak nira di belakang rumah.
Penulis lalu 'mewawancarai' Kak Situm, pangilan akrab dari Tuminah, istri Bang Naga.
"Kak, berapa pokok yang disadap abang sekarang?", tanyaku.
"Banyak, ada sepuluh pokok", jawab Kak Situm sambil sesekali membenahi letak kayu bakar.
"Dari sepuluh pokok itu, dapatnya berapa kilo gula, Kak?", tanyaku lagi.
"Kadang dua belas kilo, kadang tiga belas kilo, lumayanlah", sahut Kak Situm sambil senyum.
"Abang jual gulanya berapa sekilo, Kak?", aku terus memberondong.
"Kalau sekarang delapan belas ribu, kalau bulan puasa bisa dua puluh ribu", polos saja Kak Situm menerangkan.
***
Aku lalu pulang. Mengeluarkan hape. Pakai fitur kalkulator.
Aku sudah menanam aren 320 pokok di kebunku yang luasnya tak sampai satu hektar. Meski baru sebulan lalu menanamnya, tapi aku berhak juga memperhitungkan berapa besar hasil yang akan kudapat, berdasarkan perbandingan dengan hasil wawancara barusan.
Hitung-hitungannya :
320 pokok x 50% (setengah dari jumlah pohon yang ada) x 1,2 kg x 18.000 x 50% (upah pekerja dan biaya beli kayu bakar) = rp.1.728.000 perhari.
1.728.000 x 365 hari x 5 tahun masa produksi = total rp.3.153.600.000 selama 13 tahun.
3.153.600.000 : 13 tahun : 12 bulan = hasil bersih Rp.20.215.000 per bulan.
Satu hektar (bahkan kurang) kebun aren memberi penghasilan bagi penanamnya Rp.20.215.000 per bulan, terhitung sejak mulai menanam. Itu berarti sama dengan 20 kali lipat hasil bertanam sawit.
Dua puluh juta per bulan?
Hemm, sudah bagus tuh!
Mau ikutan?
Yuk kita menanam aren!
Jumat, 24 April 2015
Budidaya Aren, Mengapa?
Penulis ada menanam aren sekitar 350 batang di lahan kebun belakang rumah sekitar sebulan lalu.
Penanaman pola tumpang sari, rencananya dengan pepaya, jeruk nipis dan cabe rawit.
Mengapa saya menanam aren?
Selain karena aren akan menghasilkan banyak uang, enam kali lipat dibandingkan hasil berkebun sawit, ini yang paling penting :
Jika bertanam tanaman lain, masa produksi pertama biasanya adalah masa mendapatkan hasil yang paling sedikit. Belajar berbuah, buah pasir, buah muda, itu istilahnya.
Beda dengan aren. Panen perdana adalah panen raya. Langsung dapat hasil paling banyak.
Dan, saat uang sudah di tangan, banyak hal bisa dilakukan.
Itulah hebatnya aren!
Senin, 09 Februari 2015
Jual Bibit Aren Genjah Siap Tanam
Jual Bibit Aren Genjah/Aren Dalam Siap Tanam, harga Rp.4.000/batang.
Tinggi 40-50 cm. Umur 10 bulan. Berat dalam polibag : 2 kg.
Lokasi : Petatal, Talawi, Batu Bara, Sumut.
Jalan Lintas Medan-Kisaran km.129, depan Puskesmas, dekat SPBU Petatal-Batu Bara.
HP 0813 7000 8997 dgn Muhammad Isnaini.
Tinggi 40-50 cm. Umur 10 bulan. Berat dalam polibag : 2 kg.
Lokasi : Petatal, Talawi, Batu Bara, Sumut.
Jalan Lintas Medan-Kisaran km.129, depan Puskesmas, dekat SPBU Petatal-Batu Bara.
HP 0813 7000 8997 dgn Muhammad Isnaini.
Langganan:
Postingan (Atom)