Sabtu, 28 Mei 2016

Air Nira Aren Melimpah, Jangan Senang Dulu!



Nira Berlimpah, Pohon Aren Mati

Kadang-kadang ada juga pohon aren yang disadap mampu memberikan air nira sampai lebih dari 30 liter perbatang perhari (disadap pagi dan sore). Ini bisa menjadi berkah sekaligus bisa juga bencana.
Dalam banyak kasus, pohon aren yang terlalu banyak menghasilkan nira, umurnya tidak panjang. Pohon aren bisa mati begitu saja setelah disadap 2 atau 3 tandan. Apa sebab?
Sejauh ini, belum ada penelitian ilmiah yang bertujuan untuk mengungkap apa sebab pohon aren yang menghasilkan nira luar biasa banyak itu menjadi mati tiba-tiba. Maklum, belum banyak pihak terkait yang berminat untuk bersenggolan dengan pohon aren yang penampilannya lumayan angker ini. Aren adalah salah satu komoditas pertanian yang memiliki potensi ekonomi sangat tinggi namun masih terabaikan.  Nyaris tak ada akademisi, apalagi pihak pemerintahan yang berminat meneliti pohon aren.
Namun demikian, menurut dugaan saya, pohon-pohon aren itu mati karena dehidrasi, kehilangan terlalu banyak cairan tubuh. Juga kehilangan terlalu cepat zat gula dari batangnya.
Jika dugaan ini benar, maka kasus kematian tiba-tiba ini dapat diminimalisir dengan cara memberikan asupan air dan unsur hara yang cukup untuk pohon aren yang sedang banyak-banyaknya berproduksi.
Pohon aren disiram rutin atau dibuatkan irigasi pipa. Juga diberi pupuk organik berupa pukan atau kompos sebanyak 50 kg perbatang per 3 bulan. Jika jarang turun hujan, pupuk organik yang diaplikasikan ini juga harus disiram paling tidak seminggu sekali. Pupuk NPK sebanyak 1 kg juga sebaiknya ditaburkan merata di daerah perakaran selebar tajuk daun.
Dalam kearifan lokal, banyak penyadap tradisional yang memilih untuk tidak menyadap tandan aren yang ketiga jika tandan keduanya sudah sangat banyak memberikan nira. Nanti yang disadap adalah tandan keempatnya.
Namun begitu, ada juga penyadap pragmatis yang melanjutkan memerah pohon aren sadapannya. Terutama jika pohon aren itu bukan miliknya, tetapi milik orang lain yang disewanya.
Perhitunganya begini : Jika satu hari didapat 30 liter nira = 3 kg gula aren = uang rp.60.000 x 90 hari sadap = Uang Rp.5.400.000/tandan. Jika ia menyadap 2 tandan saja, maka uang yang didapatnya = Rp.10.800.000 – Rp.500.000 (sewa dua tandan pada pemilik pohon) = Rp.10.300.000.
Mana dia perduli pohon akan mati, yang penting sudah dapat duit sepuluh juta.
Karena itu, sebaiknya jangan sewakan pohon aren Anda. Sadap sendiri. Atau minimal minta bagi dua air niranya. Lalu Anda yang menyiram dan memupuk pohon aren Anda itu.