Nira Berlimpah, Pohon Aren Mati
Kadang-kadang ada juga pohon aren yang disadap mampu
memberikan air nira sampai lebih dari 30 liter perbatang perhari (disadap pagi
dan sore). Ini bisa menjadi berkah sekaligus bisa juga bencana.
Dalam banyak kasus, pohon aren yang terlalu banyak
menghasilkan nira, umurnya tidak panjang. Pohon aren bisa mati begitu saja
setelah disadap 2 atau 3 tandan. Apa sebab?
Sejauh ini, belum ada penelitian ilmiah yang bertujuan untuk
mengungkap apa sebab pohon aren yang menghasilkan nira luar biasa banyak itu
menjadi mati tiba-tiba. Maklum, belum banyak pihak terkait yang berminat untuk
bersenggolan dengan pohon aren yang penampilannya lumayan angker ini. Aren
adalah salah satu komoditas pertanian yang memiliki potensi ekonomi sangat tinggi
namun masih terabaikan. Nyaris tak ada
akademisi, apalagi pihak pemerintahan yang berminat meneliti pohon aren.
Namun demikian, menurut dugaan saya, pohon-pohon aren itu
mati karena dehidrasi, kehilangan terlalu banyak cairan tubuh. Juga kehilangan
terlalu cepat zat gula dari batangnya.
Jika dugaan ini benar, maka kasus kematian tiba-tiba ini
dapat diminimalisir dengan cara memberikan asupan air dan unsur hara yang cukup
untuk pohon aren yang sedang banyak-banyaknya berproduksi.
Pohon aren disiram rutin atau dibuatkan irigasi pipa. Juga
diberi pupuk organik berupa pukan atau kompos sebanyak 50 kg perbatang per 3 bulan.
Jika jarang turun hujan, pupuk organik yang diaplikasikan ini juga harus
disiram paling tidak seminggu sekali. Pupuk NPK sebanyak 1 kg juga sebaiknya
ditaburkan merata di daerah perakaran selebar tajuk daun.
Dalam kearifan lokal, banyak penyadap tradisional yang
memilih untuk tidak menyadap tandan aren yang ketiga jika tandan keduanya sudah
sangat banyak memberikan nira. Nanti yang disadap adalah tandan keempatnya.
Namun begitu, ada juga penyadap pragmatis yang melanjutkan
memerah pohon aren sadapannya. Terutama jika pohon aren itu bukan miliknya,
tetapi milik orang lain yang disewanya.
Perhitunganya begini : Jika satu hari didapat 30 liter nira
= 3 kg gula aren = uang rp.60.000 x 90 hari sadap = Uang Rp.5.400.000/tandan.
Jika ia menyadap 2 tandan saja, maka uang yang didapatnya = Rp.10.800.000 – Rp.500.000
(sewa dua tandan pada pemilik pohon) = Rp.10.300.000.
Mana dia perduli pohon akan mati, yang penting sudah dapat
duit sepuluh juta.
Karena itu, sebaiknya jangan sewakan pohon aren Anda. Sadap
sendiri. Atau minimal minta bagi dua air niranya. Lalu Anda yang menyiram dan
memupuk pohon aren Anda itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar