AREN Berpotensi dan Bernilai Ekonomis
Menuju Kubar, Kukar dan Samarida Bebas Banjir
Oleh : Jeinner J Rawung
Sederhananya,
banjir dicegah, belajar anak usia sekolah di sepanjang jalur Mahakam
tidak terganggu. Tujuan mengkualitaskan Sumber Daya Manusia (SDM) mudah
tercapai. Belum lagi, indikasi ekonomis yang mengikuti jika upaya
seperti yang diharapkan dilakukan. Masyarakat punya sumber pendapatan,
pabrik pembuatan gula dan sebagainya dibangun, warga dapat lapangan
pekerjaan, ya ujung-ujungnya SDM di Kaltim berdaya.
Jujur
saja, penulis sangat mengapresiasi usaha kampanye budidaya Aren oleh
Direktur Borneo Orangutan Survival (BOS) Willie Smith dan Anggota DPRD
Kukar Saiful Aduar. Dalam beberapa pemberitaan Kaltim Post, ’Orang
asing’ seperti Willie (pengelola Samboja Lestari) mau mati-matian
memperjuangkan gerakan budidaya Aren. Begitu pula Saiful serta beberapa
kolega di DPRD Kukar sangat peduli dan lebih memilih berguru dan
mengunjungi sentra budidaya Aren di Minahasa Sulawesi Utara (Kolom Pro
Kutai Kertanegara, dalam Kaltim Post, Sabtu, 7/7).
Dari berbagai
riset termasuk hasil studi kunjungan, anggota DPRD Kukar
mengkomunikasikan kelebihan pohon Aren yang secara nyata mendukung
pencapaian program Gerbang Dayaku II. Saiful menuturkan, bahwa tanaman
Aren bernilai ekonomis tinggi dan berpotensi dikembangkan di Kukar.
Pernyataan itu tepat. Hampir semua bagian pohon Aren bisa dimanfaatkan.
Selain untuk dikonsumsi (seperti nira dan buah), produk pohon Aren dapat
dimanfaatkan untuk pakan ternak (batangnya) untuk atap rumah (daunnya)
sampai perlengkapan rumah tangga lainnya.
Di Minahasa, kisaran
harga Gula Aren (gula merah) yang diproduksi Pabrik Gula Aren pertama
dan terbesar di Indonesia serta diekspor ke berbagai negara itu, sudah
mencapai Rp. 96 Ribu Rupiah per kilogram (bandingkan dengan Karet yang
hanya Rp 6 Ribu Rupiah). Belum lagi, jika nira Aren difermentasi, akan
menghasilkan ethanol. Ethanol digunakan berbagai negara maju sebagai
bahan bakar kendaraan bermotor pengganti bensin. Dengan membudidayakan
Aren, terbuka juga lapangan pekerjaan, baik petani Aren itu sendiri, dan
karyawan (jika telah dibangun pabrik Aren). Hebatnya lagi, mengkonsumsi
gula Aren dapat memperpanjang angka harapan hidup sampai 12 Tahun.
Selanjutnya,
tanaman Aren itu mudah dibudidayakan di tanah Kalimantan. Sebagai
contoh, masyarakat adat Dayak di Hulu Mahakam, sangat akrab dan familir
dengan Pohon Aren. Observasi Penulis dan Tim LBP2SDM, banyak warga
Kampung Sakaq Tada, Kampung Gemuruh dan Kampung Sakaq Lotoq di Kubar
menjadi petani Aren. Produksi Gula Aren para petani Aren di tiga Desa
itu, dikenal luas berkualitas baik, meskipun pengolahannya masih secara
tradisional.
Aren sebagai Pelestari Alam dan Pencegah Banjir
Sekali
lagi, belajar dari banyak penelitian, Pohon Aren punya banyak
keunggulan dan manfaat. Pohon Aren sangat efektif dan dapat diandalkan
mencegah banjir maupun tanah longsor. Berikut hasil riset yang terus
dipublikasikan Tokoh Adat Minahasa Vence Sumual (pimpinan Permesta yang
dahulunya memperjuangkan Otonomi Daerah, yang secara tidak langsung
terbukti saat ini), di berbagai daerah :
1. Pohon Aren memiliki
kemampuan menahan terlama dan terbanyak volume air hujan di atas pohon,
saat hujan (setiap batang pelepah daun bisa menahan 1-2 liter selama
beberapa jam, pada umur 5-7 tahun memiliki pelepah dari pangkal batang
sampai ke ujung pohon) sehingga memberikan waktu yang panjang untuk
tanah di bawah pohon untuk dapat menyerap lebih banyak air, dan dengan
sendirinya akan menyimpan air tanah yang paling banyak (penelitian
sementara para profesor dan para peneliti geologist, Pohon Aren bisa
menyimpan / menyerap 200 liter air – 10 galon minyak atau galon Aqua).
Tak dipungkiri, ini berperan mencegah banjir.
2. Bukan hanya
menahan air, Pohon Aren sangat efektif menahan tanah. Ini karena Pohon
Aren sangat dalam menancap di tanah (padahal untuk menanamnya gampang,
dilempar saja bibit, apalagi di daerah tebing). Di Minahasa telah
terbukti, sewaktu banjir dan tanah longsor melanda wilayah itu akhir
Tahun 2000 lalu. Lokasinya teramati di Kecamatan Motoling Minahasa
Selatan. Ada satu tebing di sebelah jalan, semuanya longsor, kecuali
bagian tebing yang ada rumpun Pohon Aren. Jelas bahwa Pohon Aren kuat
dan tegar menahan banjir dan tanah longsor.
3. Dengan sifatnya
yang banyak menyimpan air, jelas dapat menyuburkan pohon atau tanaman
lain yang ada di bawahnya atau disekitarnya. Jadi Pohon Aren dapat
dijadikan tanaman perintis pada lahan gundul. Pohon Aren akan tetap
tumbuh dan memberikan nilai ekonomis, meskipun nantinya telah tertutup
dengan pohon lain yang tumbuhnya menyusul. Karena, Pohon Aren memiliki
batas ketingian dan akan selalu tumbuh dan mati setelah mencapai umur
ketinggian tertentu.
Penutup
Dahlan Iskan (dalam,
Kaltim Post, Senin, 2/7) tertarik membahas lompatan ekonomi Tiongkok
(Cina) yang cepat dan spektakuler. Penilaiannya Dahlan Iskan itu adalah :
apa yang dibicarakan (diprogramkan pemerintah Cina), langsung
diputuskan, dibangun (dilaksanakan) dan jadi (berhasil). Namun, Penulis
dan LBP2SDM mampu hanya sebatas mewacanakan.
Nanti, setelah
bersama adikuat mengidentifikasi bahwa masalah banjir itu diakibatkan
oleh gundulnya hutan Kalimantan (kayunya sudah habis), berikut
memprediksi bahwa jika tak acuh malah akan lebih fatal akibatnya.
Sebaliknya input Penanaman Pohon Aren ternyata mampu mencegah banjir.
Maka, untuk soal pengambilan keputusan (Decition), sudah ada di tangan
kita selaku masyarakat, lebih-lebih Pemerintah terkait (Pemprov,
Pemkab-Pemkot). Setelah diputuskan banjir harus dicegah, umpamanya,
dengan gerakan penanaman sejuta Pohon Aren, maka harus segera
dieksekusi. Jangan malah terus terlambat, menyengsarakan dan memuakkan,
begitu.***
*) Penulis adalah Direktur LBP2SDM dan Deputi Perencanaan Brigade Manguni Kalimantan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar