AREN/ENAU (ARENGA PINNATA MERR)
Aren
adalah tumbuhan yang termasuk suku pinang-pinangan. Tanaman aren sudah lama
dimanfaatkan oleh masyarakat kita, namun masih jarang dibudidayakan. Padahal
aren menyimpan potensi ekonomi yang sangat tinggi. Aren bisa menghasilkan uang
5 kali lebih banyak dibanding kelapa sawit dan 4 kali lebih banyak dibanding
tanaman karet dalam jangka waktu satu termin tanam (20 tahun).
Produk
aren antara lain : nira, gula aren, ijuk, tepung aren, kolang kaling, ethanol,
alkohol dan perkayuan.Beberapa bagian dari pohon aren juga dapat menjadi bahan baku obat alternatif
alami.
No. Varietas Usia
mulai produksi Lamanya berproduksi Jlh nira/hari Tinggi/diameter batang
1. Genjah 6
tahun 6 tahun 10-15 liter 12 m/35 cm
2. Sadang 8
tahun 8 tahun 12-18 liter 15 m/40 cm
3. Dalam 10
tahun 11 tahun 15-25 liter 18 m/45 cm
4. Tinggi 12
tahun 13 tahun 20-30 liter 22 m/55 cm
Untuk aren yang tumbuh di wilayah
Kabupaten Batu Bara, Sumut, rendemen (kadar gula) nira terbukti cukup tinggi.
Dari 30 liter nira yang dimasak oleh Bahctiar, seorang penyadap aren di Desa
Petatal, Talawi, Batu Bara, dihasilkan 6,1 kg gula aren. Ini berarti rendemen
nira tersebut adalah sekitar 20%.
Menurut pantauan harga pasar,
harga gula aren asli saat ini ada di kisaran rp.20.000/kg. Sedangkan gula merah
(terbuat dari tebu atau gula aren palsu) harganya rp.15.000/kg.
Adapun harga nira segar ditingkat
petani saat ini dibeli pengumpul seharga rp.5.000/liter. Nira ini kemudian
dijual sebagai minuman nira segar dingin seharga rp.3.000/gelas. Tentu saja
setelah diberi es batu. Satu liter nira bisa dibuat menjadi 5 gelas minuman
nira segar dingin.
Harga yang sama akan didapat bila
nira dibuat menjadi tuak, namun kami tidak menyarankannya, sehubungan dengan
larangan dalam agama yang kami anut (Islam).
Di Malaysia, aren sudah
dikebunkan secara profesional dalam jumlah besar. Produk akhirnya adalah
ethanol (fuel grade) dan alkohol (farmacy grade).
Dari uraian di atas, dapat
diketahui bahwa satu pohon aren dalam masa produksinya dapat menghasilkan uang
antara rp.50.000 sd. rp.150.000/hari. Bandingkan dengan kelapa sawit yang hanya
menghasilkan uang rp.600-700/pohon/hari. Bandingkan juga dengan tanaman karet
yang hanya menghasilkan getah cair 200-250 cc/pohon/hari.
Membudidayakan aren tidaklah
sulit. Aren dapat tumbuh di ketinggian 3-1400 dpl. Baik juga ditanam di lahan
kritis, lahan kering, tanah pasir, tanah berbatu, tanah tergenang banjir
musiman dan sebagai pelindung tanaman lain. Akar aren yang banyak dan halus
dapat menyimpan air. Pada beberapa lahan kering di Jawa Timur, muncul mata air
pada lahan yang ditanami aren dengan sistim hutan aren, yakni dengan jarak
tanam rapat, 4 x 4 meter. Adapun jarak tanam normal aren adalah 5 x 8 meter.
Jika pemerintah mau, pengusahaan
satu juta hektar tanaman aren dapat membayar lunas seluruh hutang luar negeri
kita dalam waktu 18 tahun saja. Dengan catatan, jumlah hutang itu stagnan pada
angka 2500 triliun rupiah.
Perkebunan aren juga dapat
menyerap banyak sekali tenaga kerja, karena aren produksi membutuhkan satu
pekerja untuk setiap 15 pohonnya. Satu hektar tanaman aren yang berisi 250
pohon, akan menyerap tenaga kerja sebanyak 16 orang pekerja, yang menyadap aren
setiap pagi dan sore. Bandingkan dengan perkebunan kelapa sawit yang jauh lebih
sedikit menyerap tenaga kerja.
Jika pemerintah mau membuka satu
juta hektar perkebunan aren, dan dianggap 50% saja yang disadap dalam satu
waktu, maka akan ada lowongan kerja bagi 31.250.000 pekerja. Dengan demikian, kita bisa memanggil
pulang semua pekerja kasar kita yang mengadu nasib di negeri orang. Dan kita
bisa membina ulang marwah dan martabat bangsa ini.
Aren juga dapat menghasilkan
ethanol fuel grade, menggantikan BBM yang bakalan habis. Kandungan ethanol
dalam nira cukup tinggi, sehingga sudah banyak diusahakan di luar negeri. Satu
gram glukosa yang difermentasi akan menghasilkan 0,51 ml ethanol fuel grade,
sehingga satu hektar tanaman aren akan menghasilkan 500 liter bio ethanol/hari.
CP.081370009897.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar