Minggu, 29 Desember 2013

AREN/ENAU (ARENGA PINNATA MERR)



AREN/ENAU (ARENGA PINNATA MERR)

Aren adalah tumbuhan yang termasuk suku pinang-pinangan. Tanaman aren sudah lama dimanfaatkan oleh masyarakat kita, namun masih jarang dibudidayakan. Padahal aren menyimpan potensi ekonomi yang sangat tinggi. Aren bisa menghasilkan uang 5 kali lebih banyak dibanding kelapa sawit dan 4 kali lebih banyak dibanding tanaman karet dalam jangka waktu satu termin tanam (20 tahun).

Produk aren antara lain : nira, gula aren, ijuk, tepung aren, kolang kaling, ethanol, alkohol dan perkayuan.Beberapa bagian dari pohon aren juga dapat menjadi bahan baku obat alternatif alami.

No. Varietas   Usia mulai produksi  Lamanya berproduksi  Jlh nira/hari   Tinggi/diameter batang
1.     Genjah   6 tahun                     6 tahun                        10-15 liter    12 m/35 cm
2.     Sadang  8 tahun                      8 tahun                       12-18 liter    15 m/40 cm
3.     Dalam   10 tahun                    11 tahun                      15-25 liter    18 m/45 cm
4.     Tinggi    12 tahun                    13 tahun                      20-30 liter    22 m/55 cm

Untuk aren yang tumbuh di wilayah Kabupaten Batu Bara, Sumut, rendemen (kadar gula) nira terbukti cukup tinggi. Dari 30 liter nira yang dimasak oleh Bahctiar, seorang penyadap aren di Desa Petatal, Talawi, Batu Bara, dihasilkan 6,1 kg gula aren. Ini berarti rendemen nira tersebut adalah sekitar 20%.
Menurut pantauan harga pasar, harga gula aren asli saat ini ada di kisaran rp.20.000/kg. Sedangkan gula merah (terbuat dari tebu atau gula aren palsu) harganya rp.15.000/kg.
Adapun harga nira segar ditingkat petani saat ini dibeli pengumpul seharga rp.5.000/liter. Nira ini kemudian dijual sebagai minuman nira segar dingin seharga rp.3.000/gelas. Tentu saja setelah diberi es batu. Satu liter nira bisa dibuat menjadi 5 gelas minuman nira segar dingin.
Harga yang sama akan didapat bila nira dibuat menjadi tuak, namun kami tidak menyarankannya, sehubungan dengan larangan dalam agama yang kami anut (Islam).
Di Malaysia, aren sudah dikebunkan secara profesional dalam jumlah besar. Produk akhirnya adalah ethanol (fuel grade) dan alkohol (farmacy grade).

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa satu pohon aren dalam masa produksinya dapat menghasilkan uang antara rp.50.000 sd. rp.150.000/hari. Bandingkan dengan kelapa sawit yang hanya menghasilkan uang rp.600-700/pohon/hari. Bandingkan juga dengan tanaman karet yang hanya menghasilkan getah cair 200-250 cc/pohon/hari.

Membudidayakan aren tidaklah sulit. Aren dapat tumbuh di ketinggian 3-1400 dpl. Baik juga ditanam di lahan kritis, lahan kering, tanah pasir, tanah berbatu, tanah tergenang banjir musiman dan sebagai pelindung tanaman lain. Akar aren yang banyak dan halus dapat menyimpan air. Pada beberapa lahan kering di Jawa Timur, muncul mata air pada lahan yang ditanami aren dengan sistim hutan aren, yakni dengan jarak tanam rapat, 4 x 4 meter. Adapun jarak tanam normal aren adalah 5 x 8 meter.

Jika pemerintah mau, pengusahaan satu juta hektar tanaman aren dapat membayar lunas seluruh hutang luar negeri kita dalam waktu 18 tahun saja. Dengan catatan, jumlah hutang itu stagnan pada angka 2500 triliun rupiah.

Perkebunan aren juga dapat menyerap banyak sekali tenaga kerja, karena aren produksi membutuhkan satu pekerja untuk setiap 15 pohonnya. Satu hektar tanaman aren yang berisi 250 pohon, akan menyerap tenaga kerja sebanyak 16 orang pekerja, yang menyadap aren setiap pagi dan sore. Bandingkan dengan perkebunan kelapa sawit yang jauh lebih sedikit menyerap tenaga kerja.

Jika pemerintah mau membuka satu juta hektar perkebunan aren, dan dianggap 50% saja yang disadap dalam satu waktu, maka akan ada lowongan kerja bagi 31.250.000  pekerja. Dengan demikian, kita bisa memanggil pulang semua pekerja kasar kita yang mengadu nasib di negeri orang. Dan kita bisa membina ulang marwah dan martabat bangsa ini.   

Aren juga dapat menghasilkan ethanol fuel grade, menggantikan BBM yang bakalan habis. Kandungan ethanol dalam nira cukup tinggi, sehingga sudah banyak diusahakan di luar negeri. Satu gram glukosa yang difermentasi akan menghasilkan 0,51 ml ethanol fuel grade, sehingga satu hektar tanaman aren akan menghasilkan 500 liter bio ethanol/hari.   

CP.081370009897.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar